Pengikut

Rabu, 30 Mei 2012

BAGAIMANA MENURUT PENDAPAT ANDA??



Saat engkau duduk di bangku kuliah engkau mengganggap bahwa hidupmu bergantung pada nilai-nilai mata kuliah yang engkau dapat, itu salah teman, hidup yang engkau jalani semasa kuliah sebenernya hanya di hitung dari nilai yang engkau dapat, saat engkau mendapat nilai baik engkau akan di puji tapi disaat engkau mendapat nilai jelek, adakah orang yang perduli dengan keadaanmu saat itu??Engkau akan menyadari kehidupanmu sangat beharga saat engaku pulang kuliah..Disana masih banyak yang membutuhkan kamu, membutuhkan perhatian kmu dan sebenernya nilai dari kehidupan itu sendiri adalah saat itu. Bagaimana engkau dapat memberikan kehidupan bagi orang lain, memberikan perhatian kepada orang lain.

Senin, 21 Mei 2012

ASKEP STROKE


A.    DEFINISI
Stroke adalah suatu keadaan yang timbul karena terjadi gangguan peredaran darah di otak yang menyebabkan terjadinya kematian jaringan otak sehingga mengakibatkan seseorang menderita kelumpuhan atau kematian (Fransisca B. Batticaca).
Menurut Hudak (1996), stroke adalah deficit neurologis yang mempunyai serangan mendadak dan berlangsung 24 jam sebagai akibat dari cardiovascular disease (CVD).
Stroke merupakan salah satu manifestasi neurologi yang umum yang timbul secara mendadak sebagai akibat adanya gangguan suplai darah ke otak (Depkes, 1995).
Stroke merupakan gangguan sirkulasi serebral dan merupakan satu gangguan neurologik pokal yang dapat timbul sekunder dari suatu proses patologik pada pembuluh darah serebral misalnya trombosis, embolus, ruptura dinding pembuluh atau penyakit vaskuler dasar, misalnya arterosklerosis arteritis trauma aneurisma dan kelainan perkembangan (Price, 1995).
B.     EPIDEMIOLOGI
Kejadian stroke meningkat dengan bertambahnya usia. Makin tinggi usia, makin banyak kemungkinannya untuk terserang stroke. Bila dipukul rata dapat dikatakan bahwa angka kejadian (insiden) stroke adalah 200 per 100.000 penduduk setiap tahun, bila dipilah menurut usia maka angka ini menjadi sebagai berikut : pada kelompok usia 35-44 tahun, insidennya ialah 0,2 per seribu. Pada kelompok usia 45-54 tahun, 0.7 per seribu. Kelompok usia 55-64 tahun, 1,8 per seribu. Usia 65-74 tahun 2,7 per seribu. Usia 75-84 tahun 10,4 per seribu dan usia 85 tahun keatas 13,9 per seribu. Ditaksir bahwa dari 1000 orang yang berusia 55-64 tahun, dalam setahun 1,8 orang atau kira-kira 2 orang mendapat stroke (Lumbantobing, 2003).
Hampir sebagian besar pasien atau sebesar 83% mengalami stroke hemorragik. Hampir 70 persen kasus stroke hemorrhagik terjadi pada penderita hipertensi.
Kasus stroke meningkat di negara maju seperti Amerika dimana kegemukan dan makanan berbahaya (junk food) telah mewabah. Berdasarkan data statistik di Amerika, setiap tahun terjadi 750.000 kasus stroke baru di Amerika. Dari data tersebut menunjukkan bahwa setiap 45 menit, ada satu orang di Amerika yang terkena serangan stroke.
Stroke merupakan serangan otak yang timbulnya mendadak akibat tersumbat atau pecahnya pembuluh darah otak. Stroke merupakan satu masalah kesehatan yang besar dalam kehidupan modern saat ini. Di Indonesia, diperkirakan setiap tahun terjadi 500.000 penduduk terkena serangan stroke, sekitar 2,5 % atau 125.000 orang meninggal, dan sisanya cacat ringan maupun berat.
Di Indonesia, stroke merupakan penyakit nomor tiga yang mematikan setelah jantung dan kanker. Bahkan, menurut survei tahun 2004, stroke merupakan pembunuh no.1 di RS Pemerintah di seluruh penjuru Indonesia. Diperkirakan ada 500.000 penduduk yang terkena stroke. Dari jumlah tersebut, sepertiganya bisa pulih kembali, sepertiga lainnya mengalami gangguan fungsional ringan sampai sedang dan sepertiga sisanya mengalami gangguan fungsional berat yang mengharuskan penderita terus menerus di kasur.
Dari hasil survei yang dilakukan pada program Rehabilitasi Bersumber Daya Masyarakat (RBM), dari kelurahan Sobokerto diperoleh data terdapat kasus stroke sebanyak 7 kasus dari 66 gangguan lain.Melihat kenyataan tersebut, maka sudah menjadi keharusan bagi dunia kesehatan untuk lebih memperhatikan penyakit ini.

C.     ETIOLOGI
Pecahnya pembuluh darah otak sebagian besar diakibatkan oleh rendahnya kualitas pembuluh darah otak.Sehingga dengan adanya tekanan darah yang tinggi pembuluh darah mudah pecah.
Faktor resiko terjadinya stroke ada 2 :
1. Faktor resiko yang dapat diobati / dicegah :
a. Perokok.
b. Penyakit jantung ( Fibrilasi Jantung )
c. Tekanan darah tinggi.
d.  Peningkatan jumlah sel darah merah ( Policitemia).
e. Transient Ischemic Attack ( TIAs).
2.Faktor resiko yang tak dapat di rubah :
a. Usia di atas 65.
b. Peningkatan tekanan darah    
c.  Keturunan ( Keluarga ada stroke).
d. Pernah terserang stroke.
e.  Race ( Kulit hitam lebih tinggi )
f. Sex ( laki-laki lebih 30 % daripada wanita ), DM.
Penyebab utamanya dari stroke diurutkan dari yag paling penting adalah arterosklerosis (trombosis) embolisme, hipertensi yang menimbulkan pendarahan srebral dan ruptur aneurisme sekular.
Stroke biasanya disertai satu atau beberapa penyakit lain seperti hipertensi, penyakit jantung, peningkatan lemak di dalam darah, DM atau penyakit vasculer perifer (Price, 1995).
D.    TANDA DAN GEJALA
Gejala stroke yang timbul tergantung dari jenis stroke.
1.      Gejala pada stroke hemoragik berupa:
a.       Deficit neurologi mendadak, didahului gejala prodromal yang terdiri pada saat istirahat atau bangun pagi.
b.      Kadang tidak terjadi penurunan kesadaran.
c.       Terjadi terutama pada usia >50 tahun.
d.      Gejala neurologis yang timbul bergantung pada berat ringannya gangguan pembuluh darah dan lokasinya.
2.      Gejala klinis pada stroke akut berupa:
a.       Kelumpuhan wajah atau anggota badan (biasanya hemiparesis) yang tmbul mendadak.
b.      Gangguan sensibilitas pada satu anggota badan (gangguan hemisensorik).
c.       Perubahan mendadak pada status mental (konfusi, delirium, letargi, stupor, atau koma).
d.      Afasia (tidak lancar atau tidak dapat bicara).
e.       Disartria (bicara pelo atau cadel).
f.       Ataksia (tungjai atau anggota badan tidak tepat pada sasaran).
g.      Vertigo (mual dan muntah atau nyeri kepala).
E.     PATOFISIOLOGI
Setiap kondisi yang menyebabkan perubahan perfusi darah pada otak akan menyebabkan keadaan hipoksia. Hipoksia yang berlangsung lama dapat menyebabkan iskemik otak. Iskemik yang terjadi dalam waktu yang singkat kurang dari 10-15 menit dapat menyebabkan deficit sementara dan bukan deficit permanen. Sedangkan iskemik yang terjadi dalam waktu yang lama dapat menyebabkan sel mati permanen dan mengakibatkan infark pada otak.
Setiap deficit focal permanen akan bergantung pada daerah otak mana yang terkena. Daerah otak yang terkena akan menggambarkan pembuluh darah otak yang terkena. Pembuluh darah yang paling sering mengalami iskemik adalah arteri serebral tengah dan arteri karotis interna. Defisit fokal permanen  dapat tidak diketahui jika klien pertama kali mengalami iskemik otak total yang dapat teratasi.
Jika aliran darah ketiap bagian otak terhambat karena thrombus atau emboli, maka mulai terjadi kekurangan suplai oksigen ke jaringan otak. Kekurangan oksigen dalam 1 menit dapat menunjukan gejala yang dapat pulih seperti kehilangan kesadaran. Sedangkan kekurangan oksigen dalam waktu yang lebih lama menyebabkan nekrosis mikroskopik neuron-neuron. Area yang mengalami nekrosis disebut infark.
Gangguan peredaran darah otak akan menimbulkan gangguan pada metabolism sel-sel neuron, dimana sel-sel neuron tidak dapat menyimpan glikogen sehingga kebutuhan metabolism tergantung dari glukosa dan oksigen yang terdapat pada arteri-arteri yang menuju otak.
Perdarahan intracranial termasuk perdarahan kedalam ruang subarachnoid atau ke dalam jaringan otak sendiri. Hipertensi mengakibatkan timbulnya penebalan dan degenerative pembuluh darah yang dapat menyebabkan rupturnya arteri serebral sehingga perdarahan menyebar dengan cepat dan menimbulkan perubahan setempat serta iritasi pada pembuluh darah otak.
Perdarahan biasanya terhenti karena pembentukan thrombus oleh fibrin trombosit dan oleh tekanan jaringan. Setelah 3 minggu, darah mulai di reabsorbsi. Rupture ulangan merupakan resiko serius yang terjadi sekitar 7-10 hari setelah perdarahan pertama.
Rupture ulangan menyebabkan terhentinya aliran darah kebagian tertentu, menimbulkan iskemik fokal, dan infark jaringan otak. Hal tersebut dapat menimbulkan gegar otak dan kehilangan kesadaran, peningkatan tekanan cairan serebrospinal (CSS), dan mengakibatkan gesekan otak (otak terbelah sepanjang serabut). Perdarahan mengisi fentrikel atau hematoma yang merusak jaringan otak.
Perubahan sirkulasi CSS, obstruksi vena, adanya edema dapat menyebabkan peningkanan tekana intracranial yang membahayakan jiwa dengan cepat. Peningkatan tekanan intracranial yang tidak diobati mengakibatkan herniasi unkus atau serebellum. Disamping itu, terjadi bradikardia, hipertensi sistemik, dan gangguan pernafasan.
Darah merupakan bagian yang merusak dan bila terjadi hemodialisa, darah dapat mengiritasi pembuluh darah, meningen, dan otak. Darah dan vasoaktif yang dilepas mendorong spasme arteri  yang berakibat menurunnya parfusi serebral. Spasme serebri atau vasospasme biasa terjadi pada hari ke-4 sampai ke-10m setelah terjadinya perdarahan dan menyebabkan konstriksi arteri otak. Vasospasme merupakan komplikasi yang mengakibatkan terjadinya penurunan fokal neurologis, iskemik otak, dan infark.
F.      PATHWAY
Pathway terlampir.
G.    KLASIFIKASI
1.      Stroke iskemik (infark atau kematian jaringan).
Serangan sering terjadi pada usia 50 tahun atau lebih dan terjadi pada malam hingga pagi hari.
a.       Trombosis pada pembuluh darah otak (thrombosis of serebral vessels).
b.      Emboli pada pembuluh darah otak (embolism of serebral vesels).
2.      Stroke hemoragik (perdarahan). Serangan sering terjadi pada usia 20-60 tahun dan biasanya timbul setelah beraktifitas fisik atau karena psikologis (mental).
a.       Perdarahan intra serebral (parenchymatous hemorrhage),gejalanya:
(1.    Tidak jelas, kecuali nyeri kepala hebat karena hipertensi.
(2.    Serangan terjadi pada siang hari, saat beraktifitas, dan emosi atau marah.
(3.    Mual atau muntah pada permulaan serangan.
(4.    Hemiparesis atau hemiplegia terjadi sejak awal serangan.
(5.    Kesadaran menurun dengan cepat dan menjadi koma (65 % terjadi kurang dari ½ jam sampai 2 jam; <2% terjadi setelah 2 jam sampai 19 hari).
b.      Perdarahan subarachnoid (subarachnoid hemorrhage).
(1.    Nyeri kepala hebat dan mendadak.
(2.    Kesadaran sering terganggu dan sangat berfariasi.
(3.    Ada gejala dan tanda meningeal.
(4.    Papiledema terjadi bila ada perdarahan subarachnoid karena pecahnya aneurisma pada arteri komunikans anterior atau arteri karotis interna.
H.    PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK/PENUNJANG
Pemeriksaan klinis melalui anamnesis dan pengkajian fisik (neurologis):
1.      Riwayat penyakit sekarang (kapan timbulnya, lamanya serangan, gejala yang timbul).
2.      Riwayat penyakit dahulu (hipertensi, jantung, DM, disritmis, ginjal, pernah mengalami trauma kepala).
3.      Riwayat penyakit keluarga (hipertensi, jantung, DM).
4.      Aktifitas (sulit beraktifitas, kehilangan sensasi penglihatan, gangguan tonus otot, gangguan tingkat kesadaran).
5.      Sirkulasi (hipertensi, jantung, disritmia, GGK).
6.      Makanan/cairan (nafsu makan berkurang, mual, muntah pada fase akut, hilang sensasi pengecapan pada lidah, obesitas sebagai factor resiko).
7.      Neurosensorik (sinkop atau pingsan, vertigo, sakit kepala, panglihatan berkurang atau ganda, hilang rasa sensorik kontralateral, afasia motorik, reaksi pupil tidak sama).
8.      Kenyamanan (sakit kepala dengan intensitas yang beda, tingkah laku yang tidak stabil, gelisah, ketergantungan otot).
9.      Pernafasan (merokok sebagai factor resiko, tidak mampu menelan karena batuk).
10.  Interaksi social (masalah bicara, tidak mampu berkomunikasi).
Pemeriksaan penunjang:
1.      Angiografi serebral. Membantu menentukan penyebab stroke secara spesifik misalnya pertahanan atau sumbatan arteri.
2.      Scan Tomografi Komputer (Computer Tomografy Scan – CT Scan). Mengetahui adanya tekanan normal dan adanya trobosis, emboli serebral, dan tekanan intracranial (TIK). Peningkatan TIK dan cairan yang mengandung darah menunjukan adanya perdarahan subarachnoid dan perdarahan intracranial. Kadar protein total meningkat, beberapa kasus thrombosis disertai proses inflamasi.
3.      Magnetik Resonance I maging (MRI). MMenunjukan daerah infark, perdarahan, malformasi arteriovena (MAV).
4.      Ultrasonografi Dopler ( USG dopler). Mengidentifikasi penyakit arteriovena (masalah system arteri karotis [aliran darah atau timbulnya plak]) da arteriosklerosis.
5.      Elektroensepalogram (Electroensephalogram-EEG). Mengidentifikasi masalah pada gelombang otak dan memperlihatkan daerah lesi yang spesifik.
6.      Sinar tengkorak. Menggambarkan perubahan kelenjar lempeng pienal daerah yang berlawanan dari massa yang meluas, kalsifikasi karotis interna terdapat pada trobosis serebral; kalsifikasi parsial dinding aneurisma pad perdarahan subarachnoid.
Pemeriksaan Laboratorium:
1.      Darah rutin
2.      Gula darah
3.      Urin rutin
4.      Cairan serebrospinal
5.      Analisa gas darah (AGD)
6.      Biokimia darah
7.      Elektrolit
I.       PENATALAKSANAAN MEDIK
1.      Penatalaksanaan stroke hemoragik:
a.       Terapi stroke hemoragik pada serangan akut
(1.    Saran operasi diikuti dengan pemeriksaan.
(2.    Masukkan klien ke unit perawatan saraf untuk dirawat di bagian bedah saraf.
(3.    Penatalaksanaan umum di bagian saraf.
(4.    Penatalaksanaan kusus pada kasus:
(a.    Subarachnoid hemorrhage dan intraventrikular hemorrhage.
(b.    Kombinasi antara parenchymatous dan subarachnoid hemorrhage.
(c.    Parenchymatous hemorrhage.
(5.    Neurologis
(a.    Pengawasan tekanan darah dan konsentrasinya.
(b.    Control adanya edema yang dapat menyebabkan kematian jaringan otak.
(6.    Terapi perdarahan dan perawatan pembuluh darah.
(a.    Antifibrinolitik untuk meningkatkan mikrosirkulasi dosis kecil.
(1).  Aminocaproik acid 100-150ml% dalam cairan isotonic 2 kali selama 3-5 hari kemudian 1 kali selama 1-3 hari.
(2).  Antagonis untuk pencegahan permanen: Gordok dosis pertama 300.000 IU kemudian 100.000 IU 4 kali per hari IV ; Contrical dosis pertama 30.000 ATU, kemudian 10.000 ATU x2 per hari selama 5-10 hari.
                 (b.   Natrii Etamsylate (Dynone) 250 mg x 4 hari IV sampai 10 hari
(                         c.   Kalsium mengandung obat; Rutinium, Vicasolum, Ascorbicum.
                  (d.  Propilaksis Vasospasme.
(1). Calsium-chanel  Antagonist (Nimotop 50 ml [10 mg per hari IV diberikan 2 mg per jam selama 10-14 hari]).
(2). Awasi peningkatan tekanan darah sistolik klien 5-20mg, koreksi gangguan irama jantung, terapi penyakit jantung komorbid.
(3). Propilaksis hipostatik pemunia, emboli arteri pulmonal, luka tekan, cairan purulen pada luka kornea, kontraksi otot dini. Lakukan perawata respirasi, jantung, penatalaksanaan cairan dan elektrolit, control terhadap tekanan edema jaringan otak dan peningkatan TIK, perawatan klien secara umum, dan penatalaksanaan pencegahan komplikasi.
(4). Terapi infus, pemantauan (monitoring) AGD, tromboembolisme arteri pulmonal, keseimbangan asam basa, osmolaritas darah dan urine, pemeriksaan biokimia darah.
(5). Berikan dexason.
(e. Kontrol adanya edema yang dapat menyebabkan kematian jaringan otak.
(f. Pengawasan tekanan darah dan konsentrasinya.
J.       PROGNOSIS
Luaran stroke biasanya digambarkan dalam bentuk angka kematian dan status fungsional pasca serangan stroke. Penelitian Dr Alessandro, dkk (1992) menunjukan bahwa secara keseluruhan angka kematian pada 30 hari pertama adalah 31% . Pengukuran status fungsional pada hari ke 30 pasca serangan ntroke memperlihatkan bahwa 62% pasien stroke dapat mandiri dalam kehidupannya. Penelitian Marini, dkk (1999) pada 330 pasien stroke iskemik dengan rerata lama follow up 96 bulan menunjukan bahwa angka angka mortalitas adalah 13,5%.
Prognosis stroke ditentukan oleh banyak parameter dan predikter klinis. Penelitian Wardlaw,dkk  (1998) pada 993 pasien stroke memperlihatkan bahwa infark yang terlihat pada gambaran CT Scan kepala akan meningkatkan resiko kematian sebesar 4,5 kali (95% CI:2,7-7,5) dan ketergantungan hidup sebesar 2,5 kali (95% CI:1,9-3,3). Panelitian De Jong,dkk (2002) pada 333 pasien memperlihatkan bahwa pasien stroke dengan lebih dari 1 infark lakuner memiliki prognosis yang lebih buruk dari pada pasien dengan 1 infark lakuner. Angka mortalitas yang lebih tinggi (33% VS 21%), angka rekurensi stroke yang lebih tinggi (21%VS11%) dan nilai status fungsional yang lebih rendah dihubungkan dengan infark lakuner yang lebih dari 1.
Pada kasus stroke perdarahan, angka mortalitas relative lebih tinggi. Penelitian Larsen,dkk (1984) pada 53 pasien stroke perdarahan menunjukan bahwa angka mortalitas akut adalah 27%. Factor prognosis yang utama adalah tingkat kesadaran dan tingkat hematoma. Penelitian Fieschi,dkk (1988) pada 104 pasien stroke menunjukan angka kematian pada bulan pertama adalah 30%. Factor prognosis yang paling signifikan adalah usia, tingkat kesadaran saat masuk rumah sakit, dan ukuran hematoma. Penelitian Kiyohara,dkk (2003) pada 1621 pasien stroke di jepang memperlihatkan hasil serupa, angka kematian pada perdarahan serebral di 30 hari pertama adalah 63,3% disbanding infark serebral sebesar 9%.
Factor demografik, penyakit penyerta, dan keparahan gejala stroke berkontribusi terhadap luaran stroke. Penelitian Kohort Kernan,dkk (2000) memperlihatkan prognosis stroke dipengaruhi oleh usia, komorbiditas gagal jantung, riwayat stroke sebelumnya, diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung koroner. Adanya komorbiditas, usia tua, riwayat stroke sebelumnya akan memberikan prognosis yang lebih buruk.

TERSENYUMLAH



Jangan merusak apa yang kau miliki sekarang dengan mengejar sesuatu yang tidak mungkin kau miliki. Sebab, apa yang ada padamu saat ini bisa jadi merupakan salah satu dari banyak hal yang paling kau impikan.

Jika kamu berdoa, jangan meminta kehidupan yang mudah, tetapi mintalah kepada tuhan untuk menjadikanmu pribadi yang kuat.

Hidup itu seperti mengendaradi sepeda. Untuk menjaga keseimbangan, sepeda harus terus berjalan. Demikian pula hidup ini.

Rayakanlah setiap hari dalam hidupmu karena sesungguhnya hari esok akan datang sangat cepat.

Pendidikan bukanlah persiapan untuk hidup sebab pendidikan yang sesungguhnya adalah kehidupan itu sendiri.

Tidak ada hal yang lebih lembut dari kekuatan, dan tidak ada hal yang lebih kuat dari kelembutan.

Orang bebal selalu mengira bahwa tuhan ada di sampingnya. Sebaliknya, orang bijak selalu berusaha mendekatkan diri kepada tuhan.

Senyuman merupakan hal kecil yang dapat membuat hidup ini menjadi lebih mudah.

Hidup melalui jalan tanpa hambatan sangat jarang berujung pada kesuksesan.

Kesenanagan terbesar dalam hidup ini adalah melakukan hal, dimana orang lain menganggap bahwa kita tidak mampu melakukan hal tersebut.

Alasan kenapa seseorang tak pernah meraih cita-citanya adalah karena dia tak mendefinisikannya, tak mempelajarinya, dan tak pernah serius berkeyakinan bahwa cita-citanya itu dapat dicapai” (Dr Denis Waitley, pakar motivasi dan penulis buku-buku self-help)

“Saya memiliki tiga harta. Jaga dan peliharalah: cinta yang dalam, kesederhanaan, ketidakberanian memenangkan dunia. Dengan cinta yang dalam, seseorang akan jadi pemberani. Dengan kesederhanaan, seseorang akan menjadi dermawan. Dengan ketidakberanian memenangkan dunia, seseorang akan menjadi pemimpin dunia” (Lao-tzu, Filsuf China)

“Anda harus melakukan sesuatu yang Anda pikir tak akan bisa Anda lakukan” (Eleanor Roosevelt, mantan Ibu Negara AS)

“Keyakinan merupakan suatu pengetahuan di dalam hati, jauh tak terjangkau oleh bukti” (Kahlil Gibran, Pujangga)

“Orang yang terlalu sibuk sangat jarang bisa mengubah pendapatnya” (Friedrich Nitezche (1844-1900), filsuf Jerman)

“Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang Anda miliki, bukan pula berasal dari siapa diri Anda, atau apa yang Anda kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran Anda” Dale Carnegie (1888–1955), Pakar Motivasi-Penulis AS

“Sakit dalam perjuangan itu hanya sementara. Bisa jadi Anda rasakan dalam semenit, sejam, sehari, atau setahun. Namun jika menyerah, rasa sakit itu akan terasa selamanya”
(Lance Armstrong, Mantan Atlet Balap Sepeda AS)

“Suatu pekerjaan yang paling tak kunjung bisa diselesaikan adalah pekerjaan yang tak kunjung pernah dimulai” (JRR Tolkien, penulis Novel The Lord of the Rings)

Sedikit orang kaya yang memiliki harta. Kebanyakan harta yang memiliki mereka –Robert G. Ingersoll

Hidup manusia penuh dengan bahaya, tetapi justru di situlah letak daya tariknya –Edgar Alnsel Mowrer

Orang termiskin yang aku ketahui adalah orang yang tidak mempunyai apa-apa kecuali uang. John D.Rockefeller

Realitas selalu lebih konservatif daripada ideologi — Raymond Aron

Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak menyadari betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan saat mereka menyerah. – Thomas Alva Edison

Jadilah diri anda sendiri. Siapa lagi yang bisa melakukannya lebih baik ketimbang diri anda sendiri? – Frank Giblin, Ii

Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh. – Confusius

Kesempatan anda untuk sukses di setiap kondisi selalu dapat diukur oleh seberapa besar kepercayaan anda pada diri sendiri. – Robert Collier

(http://carakata.blogspot.com/)